Kamis, 09 November 2017

Warisan Intelektual Sang Pahlawan Nasional (Prof. Drs Lafran Pane) Bagi Umat Dan Bangsa


Prof Lafran Pane (Pahlawan Nasional)

Jakarta - 05 November 2017 merupakan momentum sakral dan bersejarah bagi sang Prof. lafran pane (alm), penganugrahan gelar pahlawan nasional bagi pendiri Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu juga disambut baik oleh kader HMI se-nusantara serta Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).(09/11) 

Penganugerahan gelar pahlawan itu tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 115 TK Tahun 2017 tanggal 6 November 2017 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional.


Riwayat Singkat Sang Profeser
Lafran Pane - lahir di kampung Pagurabaan, Kecamatan Sipirok, yang terletak di kaki gunung Sibual-Bual, 38 kilometer kearah utara dari Padang Sidempuan, Ibu kota kabupaten Tapanuli Selatan.
Dalam sejarah Universitas Gajah Mada (UGM), Lafran termasuk dalam mahasiswa-mahasiswa yang pertama mencapai gelar sarjana, yaitu tanggal 26 januari 1953. Dengan sendirinya Drs. Lafran pane menjadi Sarjana Ilmu Politik yang pertama di Indonesia.
Sebuah organisasi bernama Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) akan mengenang satu orang: Prof. Drs. H. Lafran Pane. Dia pemrakarsa berdirinya HMI, organisasi yang awal mula berdirinya bertujuan "Mengangkat harkat dan martabat rakyat Indonesia serta menegakkan dan mengamalkan ajaran Islam"

Dari tujuan diatas ada dua dimensi ideologi yang ingin disampaikan, pertama; Mengangkat harkat dan martabat rakyat Indonesia atau yang dikenal dengan dimensi ke-Indonesian Suatu ide/gagasan yang menumbuhkan nilai nasionalime, patriotisme serta perjuangan melawan imprealisme, kolonealisme dalam rangka untuk mempertahan NKRI, kedua; Menegakkan dan mengamalkan ajaran Islam atau dikenal dengan dimensi ke-Islaman, suatu ide/gagasan yang menumbuhkan ghirah keislaman dalam rangka untuk menegakkan dan mengamalkan ajaran islam. atau dalam bahsanya cak nur mengkontekstualisasikan nilai-nilai keislaman di Indonesia.  selain itu HMI telah banyak melahirkan sumber daya manusia (SDM) terbaik di negeri ini, juga punya andil besar terhadap lahirnya proklamasi. Pada 25 Januari 1991, beliau meninggal dunia. Singkat kata, Lafran Pane Layak dijadikan tokoh nasional bahkan pahlawan nasional.

Karena HMI sebagai sebuah organisasi mahasiswa terbesar yang yang mampu melahirkan tokoh-tokoh terbaik bangsa di negeri ini seperti Dahlan Ranuwiharjo, Deliar Noer, Nurcholish Madjid, Ahmad Syafi Maarif, Kuntowijoyo, Endang Syaifuddin Anshori, Chumaidy Syarif Romas, Agussalim Sitompul, Dawam Rahardjo, Immaduddin Abdurrahim, Ahmad Wahib, Djohan Effendi, Ichlasul Amal, Azyumardi Azra, Fachry Ali, Bahtiar Effendy, Mahfud MD dll,

Terdapat juga tokoh-tokoh sosial-ekonomi-politik seperti HMS Mintaredja, M,Sanusi, Bintoro Cokro Aminoto, Ahmad Tirtosudiro, Amir Radjab Batubara, Mar’ie Muhammad, Sulastomo, Ismail Hasan Metareum, Hamzah Haz, Bachtiar Hamzah, Ridwan Saidi, Jusuf Kalla, Amien Rais, Akbar Tanjung, Fahmi Idris, Mahadi Sinambela, Ferry Mursyidan Baldan, Hidayat Nur Wahid, Marwah Daud Ibrahim, Munir SH, Adyaksa Dault, Abdullah Hemahua, Yusril Ihza Mahendra, Syaifullah Yusuf, Bursah Jarnubi, Hamid Awwaluddin, Jimlie Asshiddiqi, Anas Urbaningrum, dan masih banyak lagi. 

Catatan ; Abd Malik Ketua Umum Badan Pengelola Latihan (BPL) HMI Cabang Pamekasan Periode 2016/2017