![]() |
Doc. Ucapan terima kasih disampaikan oleh R. Saddam Al-Jihad Formatur terpilih PB HMI Periode 2018-2020 di depan ratusan peserta Kongres HMI XXX Ambon. |
Beberapa menit yang lalu tepatnya pada hari minggu tanggal 25 - Februari 2018 sekitar jam 09:00 di Auditorium Universitas Pattimura kota Ambon manise menjadi sebuah saksi sejarah hadirnya nahkoda baru ditubuh Pengurus Besar HMI yakni terpilihnya ketua umum baru PB HMI periode 2018-2020 kakanda R. Saddam Al-Jihad yang dikenal dengan singkatan RSA .
Kota yang berada di provensi maluku itu, menjadi saksi lahirnya pemimpin yang sedang menempuh studi doktoral di IPDN konsenrasi ilmu pemerintahan itu.
Kandidat terpih menggunakan tagline "HMI Sustainable" atau HMI berkelanjutan , hal ini berbicara dari sisi kebudayaan. Artinya ada hal yang esensial dari sebuah kebudayaan baik itu di HMI maupun kebudayaan nusantara yang harus dijaga dengan semangat keislaman dan keindonesiaan. Selain itu "Visionable" hari ini persaingan HMI bukan hanya ribut dengan organisasi yang tetap seperti GMNI, PMII, IMM, GMKI komunitas-komunitas penggemar anjing, komunitas sepeda, komunitas motor , keberadaan komunitas itu menyebabkan mahasiswa menghinsar dari organisasi -organisasi establised ??? Persoalan inilah yang perlu kita soroti. Apakah konsep berHMI sudah tidak menarik ?? Atau pelaku organisasinya yang jadul ???.
Berikut ini beberapa gagasan RSA dengan tagline GIGA , yang dikenal dengan Pancacita HMI pertama adalah "Modernisasi" jadi bagaimana sistematika data base berbasis IT (Data base online) harus ada server tunggal, entah nanti akan bekerja sama dengan stakholder terkait atau seperti apa. Fungsi data base online ini akan menditeksi bakat dan mimat kader HMI, artinya akan ada survei secara online yang masuk langsung ke data base sehingga minat dan bakat itu tidak hanya di politik dengan sistem ini bisa menunjukkan bahwa HMI tidak melulu ke Politik setidaknya ini juga akan membantu mempermudah para senior di wilayah Pengurus Besar, Cabang maupun Komisariat dalam memonitoring bakat dan minat para kader HMI .
Selain itu Database berbasis IT merupakan senjata strategis untuk menetralisir paradigma bahwa HMI selalu politik, Apalagi momen Politik 2018-2020 . dengan adanya wajah baru HMI Politik itu salah. Itulah kelebihan dari Data base pada survei online itu.
Kedua, Sinergisme merupakan paham atau cara pandang sinergitas. Artinya berorganisasi itu harus penguatannya sinergisitas. Contoh kerjasama dengan pihak kementerian dememanfaatkan program CSR wira usaha mandiri. Nah dengan sistem itu bagaimana dana CSR itu bisa disebar, kalau misalkan di Bank BNI kita ambil 10 juta percabang. di HMI ada sekitar 200 cabang maka dalam setahun kita bisa dapat 2 miliyar dalam 1 tahun. Itu sedikit nah dari 10 juta kita bisa membuat bagaimana simulasi program wirausaha mandiri di cabang yang nantinya outputnya adalah perkaderan . apalgi di HMI sudah ada LPP berupa LEMI (Lembaga Ekonomi Mahasiswa Islam). Jadi ada sinergitas antara HMI dengan stakholde dalam membangun NKRI .
Ketiga , Profesionalisme, pasca berHMI asosiasinya pasti ke politik, Pasca berHMI megalami kebingungan padahal alumni HMI ada yang menjabat sebagai komisaris BUMN, sebagai owner perusahaan dan banyak bersebaran kesuksesan alumni HMI, namun kenapa tidak pernah merasakan itu, konsep CDC menawarkan solusi bagi setiap kader yang telah purna dari HMI. CDC adalah Career Development Center atau pusat pengembangan karirnya kader HMI. Melelui program ini kita akan bekerjasama dengan stakeholder, senior maupun instansi-instansi swasta .
Keempat, Perkaderan ,segala hal yang dibicarakan termasuk hal-hal yang normative , itu sangat amat baik sekali. Hari ini kebutuhan Cabang menurut pengalaman yang saya alami selama berkeliling kurang lebih 50 cabang se Indonesia adalah kehadiran Pengrus Besar ditengah-tengah kegiatan perkaderan tapi jangan sampai terasosiasikan cabang yang mau mengadakan LK II atau LK III harus mengundang ketum atau sekjen, atau sebatas itu/ ketua bidang saja, kedepan harus ada kebijakan atau policy misal Dept wajib mengisi LK II sebanyak 3 kali, wabendun sebanyak 5 kali dan seterusnya jadi motivasinya adalah orang yang mengkader dan yang kedua orang akan malu mau mengisi LK II jika dirinya masih LK II strategi itu mampu memancing perkaderan.
Pancacita yang terakhir adalah intelektualisme kenapa intelektualisme ini penting karena merupakan roh dari nilai-nilai dasar Perjuangan (NDP) , seseorang kalau mau berbicara NDP modalnya harus inteleltual, harus objektif karena di 2018-2020 dibutuhkan orang yang independen, mengapa ?? Karena kalau tidak orang akan goyang dan HMI dijual sana-sini, untuk itu perlu mensupport buku-buku ke Cabang - Cabang , inisiasi lain adalalah bagaimana buku Kader HMI bisa diterbitkan dan dijual di gramedia, mäßig terkait dengan intelektualisme dulu di zaman Delier noer HMI menciptakan semacam media cetak yang hampir menyamai Kompas pada waktu itu. Sekarang lebih kepada menuangkan gagasan melalui media online .
Ada beberapa alasan kenapa saya memunculkan konsep GIGA pertama di 2018-2020 wacana youth goverment pemerintahan pemuda " wacana ini akan melahirkan negarawan muda " kalau di KAMMI taglinenya "Muslim Negarawan" sedangkan kita "Negarawan Muda " kita harus melahirkan Negarawan-negarawan muda yang tidak memisahkan antara keislaman dan keindonesiaan, nah disitu anak-anak HMI akan ada upaya rekayasa untuk menjadi Negarawan muda, contoh misalkan stereming HMI di You tube , terus memunculkan Lapmi untuk kita wawancara dan sebagainya tentang cara hidup.
Penjelasan diatas soal bagaimana melakukan rekayasa strategis untuk melahirkan generasi ilmu, sedangkan untuk melahirkan generasi Amal yaitu memaksimalkan fungsi dan peran keberadaan HMI adalah untuk masyarakat . inilah yang dimaksud dari generasi amal, kita melihat hari ini Kader HMI banyak yang menjadi pendamping desa kita harus siap hadir di desa dengan cara elegan, lebih berbeda , dari posisi HMI sebenarnya bagus adanya simulasi terkait dengan. Desa binaan dan sebagainya. Misalkan mengambil konsep KKN kalau dimasukkan dalam forum-forum Perkaderan misalnya di Jatim ada Tuban, Bojonegoro, tulungagung dan Pamekaaan ada 5 atau 3 Cabang kita taruh pada sebuah desa di Jawa Timur , selain itu akan membentuk desa watch untuk ambil peran dalam memonitoring kerja Pendamping desa, pelaksana desa dan pengawas pendamping desa (polres-polres) apakah benar atau tidak dalam melaksanakan tugas sebagai stakholder
Inisiasi lain tentang UU BUMDES, UU desa sudah ada tetapi BUMDESnya belum ada jadi begitulah posisi Pancacita dimana di dalamnya ada generasi GIGA (Generasi Ilmu Generasi Amal) jadi kalau pacacita Internalisasi sedangkan GIGA ekternalisasinya. Sumber dari Tabloid Independensia edisi Kongres HMI XXX Ambon